Demograsi Jepang

Populasi Jepang di perkirakan sekitar 127,614 juta orang (perkiraan 1 februari 2009). Masyarakat Jepang homogen dalam etnis, budaya dan bahasa, dengan sedikit populasi pekerja asing. Diantara sedikit penduduk minoritas di jepang terdapat orang korea zainichi, cina zainici, orang filipina, orang brazil-jepang, dan orang peru-jepang. Pada 2003, ada sekitar 136.000 orang barat menjadi ekspatriat di jepang.

Kewarganegaraan Jepang di berikan kepada bayi yang dilahorkan dari ayah atau ibu berkewarganegaraan jepang, ayah yang berkwarganegaraan jepang yang wafat sebelum bayi lahir di jepang dengan ayah/ibutidak diketahui/tidak memiliki kewarganegaraan. Suku bangsa yang paling dominan adalah penduduk asli yang disebut suku yamato dan kelompok minoritas utamayang terdiri dari penduduk asli suku Ainu dan Ryukyu, ditambah kelompok minoritas secara sosial yang disebut burakumin.

Pada tahun 2006, tingkat harapan hidup di jepang adalah 81,25 tahun, dam merupakan salah satu tingkat harapan hidup tertinggi di dunia. Namun populasi Jepang dengan cepat menua sebagai dampak dari ledakan kelahiran pascaperang diikuti dengan penurunan tingkat kelahiran. Pada tahun 2004, sekitar 19,5% dari populasi jepang sudah berusia di atas 65 tahun.

Perkiraan tertinggi jumlah penganut agama Budha sekaligus Shinto adalah 84-96% yang menunjukkan besarnya jumlah penganut sinkretisme dari kedua agama tersebut. Walaupun dwmikian, perkiraan tersebut hanya didasarkan pada jumlah orang yang diperkirakan ada hubungan dengan kuil, dan bukan jumlah penduduk yang sungguh-sungguh menganut kedua agama tersebut Professor Robert Kisala (dari Universitas Nanzan) memperkirakan hanya 30% dari penduduk jepang yang mengaku menganut suatu agama.

Tinggalkan komentar